Senin, 22 April 2013

Memilih itu Boleh



Terkadang dalam hidup itu harus memilih, memilih dalam hal apapun. Sebaik-baik pilihan adalah pilihan dari hati nurani yang dtunjukkan olehNya, sesuai dengan syariat yang benar. Dalam setiap langkah kaki kita ada saja pilihan yang harus kita pilih dan tentukan sebagai jalan yang akan kita tempuh. Mau makan kita juga bisa memilih makanan apa yang akan kita masukkan dalam tubuh kita, tentunya yang termasuk dalam kategori halal. Ketika kita mau memasuki sekolah mana yang akan membawa kita ke masa depan, kita harus memilih sekolah dimana kita mau belajar dan menuntut ilmu. Apalagi dalam hal memilih pasangan, bukannya menjadi seorang pemilih yang detail, harus begini dan begitu dengan seabrek kriteria. Cukup dia yang baik, sholeh dan bisa jadi imam dalam keluarga kita kelak. Mungkin secara simple nya seorang lelaki yang tidak merokok dan minimal 2 kali melaksanakan sholat berjamaah di masjid sudah cukup.*mengutip dari status salah satu sahabat ku :D

Pada saat ini, di masyarakat kita memilih itu jadi tanggung jawab kaum adam, sedangkan kaum hawa hanya pasrah menerima siapapun lelaki yang akan datang ke rumahnya. Tapi pernyataan seperti itu tak selamanya benar, karena dalam hidup berumah tangga itu akan di arungi oleh dua orang dengan kepribadian yang berbeda. Saling mencocokkan dan melengkapi itu kuncinya. Karena lelaki dan perempuan itu sampai kapan pun akan tetap berbeda, dalam hal apapun terutama dalam hal pemikiran dan kepribadian. Jadi perempuan pun boleh memilih selama dalam kategori yang wajar dan tidak berlebihan, memilih yang dirasa nyaman dan mantap sesuai hati nuraninya.

Pada saat yang lain sudah menemukan pilihannya. Aku masih mematung dan menunggu lelaki baik itu akan datang di hapadanku untuk menyatakan keseriusan nya, akan menemui kedua orang tuaku untuk menyatakan kesanggupannya menjagaku dan membimbingku dengan ikhlas. Aku selalu yakin itu, yakin kan tiba saatnya dia yang menjadi pemilik tulang rusukku datang menghampiriku untuk bersama meraih RidhoNya. Bukan kah ikatan suci pernikahan itu adalah perjanjian yang kuat, sehingga disebut mistaqon gholiza. Jangan menganggap enteng sebuah pernikahan, tapi juga jangan dipersulit. Berusaha dan tak henti-hentinya bedoa, memohon yang terbik menurutNya ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar