Kamis, 15 Agustus 2013

HIJAB UNTUK HATIKU JUGA FISIKU



Udah sekilan lama ga ngeblog lagi...#duh gara2 sibuk apaan ya?? perasaan kesibukan juga msi seperti biasanya *ngeles :P
Oke..gapapa baru sempet nulis dikit...hehehe
Kali ni aku mau mbahas hijab.. Yup curhat hijabku :)



Singkat cerita aku mulae pengen mengenakan hijab/jilbab semenjak SMA (pas aku di smaga #SMA gajah..hehehe :D). Waktu itu aku mulae kelas 1 aktif dalam kegiatan ROHIS (Rohani Islam) sekolah. Pas mau naik kelas 2 ada niatan pengen mengenakan jilbab, dannn harapan itu pupus karna ada salah satu masalah antara pihak sekolah dengan teman2 yang berjilbab. Nah pas ntu ga tau kenapa ato emang iman ini belum kuat aku malah menjauh dari temen2 yg berjilbab, ga pernah ikut kajian2 lagi, menjauh dari tmen2 di ROHIS. Pas naek ke kelas 3 niatan itu muncul lagi dan lebih kuat...kalo ga salah menjelang bulan Ramadhan aku curhat sama salah satu sahabatku yang kebetulan dia msi ikut ROHIS. Dia yang sederhana dan bahasa kalo dia ngomong ntu lhooo ga bertele2, aku nyaman bercerita sama dia, bahkan aku sering maen ke rumah nya. Dia salah satu sahabat ku yang sangat sangatt aku kagumi ^_^ dengan semua keterbatasan yang ada dia ga pernah mengeluh mengenai hidupnya dan kalo menasehati ku simple n langsung kena di hati. Secara aku cuek gini klo nasehat nya berlebihan jadi males ndengerin cuma lewat kuping kanan keluar kuping kiri :P

Waktu itu aku cerita kenapa ya hatiku gelisah..aku pengen berjilbab, tapi aku merasa blm siap?? curhatku pada sahabatku. Dengan kalimat sederhana dan tegas dia bilang..kalo km ga berjilbab sekarang km gak akan bisa berjilbab sampe kpn pun klo cm menunggu siappp!! Nah "makjleb" langsung kena di hati. Mulae Ramadhan itu aku ke les memakai jilbab tapi ke sekolah masih belum bisa dengan alasan bentar lagi mau lulus, sayang klo buat baju seragam baru lagi :(

Udah gapapa "kata hatiku" klo saat ini baru bisa berhijab d luar sekolah, nanti kalo dah kuliah insya alloh mau berjilbab. Dan kudu berjilbab dimana pun dan seperti apapun kondisi kampusku nanti "kata batinku". Dan awal aku kuliah aku mulae berjilbab, ada rasa aman dalam hati ini, walao masi kacau pake jilbab, perjalanan kuliah ku lancar2 sajahh dan biasa2 sajahhh sampe lulus genap 4 th :D

Dan kini setelah membaca beberapa buku di salah satu toko buku tentang kewajiban berhijab, kisah2 orang2 yang berhijab dan tuntunan berhijab yang benar. Hati ini mulae tergerak...merasa malu pada diri sendiri karna memang belum bisa kaffah dalam melaksanakan kewajiban yang satu ini. Kadang masih belum bisa mengendalikan diri juga emosi :( karna hijab itu bukan soal fisik yang terlihat mata tapi juga bisa menjaga hati, lisan juga pikiran kita. Mulae saat ini aku berjanji dalam hati mau menjadi muslimah yang bisa berhijab secara kaffah "jilbab fisik juga hati"

Sedikit mengutip dari salah satu ayat dalam al qur'an. Ayat terpenting yang menetapkan kewajiban berhijab pada kaum wanita yaitu ayat ke-31 surat an-Nur dan ayat ke-59 surat al-Ahzab. Allah swt dalam surat an-Nur ayat ke 31 berfirman:

وَ قُلْ لِلْمُؤْمِناتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصارِهِنَّ وَ يَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَ لا يُبْدينَ زينَتَهُنَّ إِلاَّ ما ظَهَرَ مِنْها وَ لْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلى‏ جُيُوبِهِنَّ وَ لا يُبْدينَ زينَتَهُنَّ إِلاَّ لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبائِهِنَّ أَوْ آباءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنائِهِنَّ أَوْ أَبْناءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوانِهِنَّ أَوْ بَني‏ إِخْوانِهِنَّ أَوْ بَني‏ أَخَواتِهِنَّ أَوْ نِسائِهِنَّ أَوْ ما مَلَكَتْ أَيْمانُهُنَّ أَوِ التَّابِعينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلى‏ عَوْراتِ النِّساءِ وَ لا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ ما يُخْفينَ مِنْ زينَتِهِنَّ وَ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَميعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
(Wahai Rasulullah) Dan katakanlah kepada kaum wanita yang beriman  agar mereka menahan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali sesuatu yang (biasa) tampak darinya. Hendaknya mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka (sehingga dada mereka tertutupi), janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali untuk suami-suami mereka, atau ayah dari suami-suami mereka atau putra-putra mereka, atau anak laki-laki dari suami-suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara-saudara laki-laki mereka, atau anak laki-laki dari saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita mereka atau budak-budak mereka atau laki-laki (pembantu di rumah) yang tidak memiliki syahwat atau anak kecil yang tidak paham terhadap aurat wanita. Dan janganlah kalian mengeraskan langkah kaki kalian sehingga diketahui perhiasan yang tertutupi (gelang kaki). Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kalian semua kepada Allah swt supaya kalian termasuk orang-orang yang beruntung.

Jadi sudah jelas hijab itu bukan sekedar trend atopun ikut2 an!!!! Tapi kewajiban kita sebagai wanita muslimah #mari saling mengingatkan dan memperbaiki diri "bukan menggurui *karna saya juga bukan guru :P


Rabu, 24 April 2013

Manajemen Waktu bagi Para Istri

copas nih dari salah satu majalah islam http://majalahsakinah.com/2013.
Share ajah buat nambah ilmu kita yaa.....belum nikah? gapapa, buat bekal kedepannya. Insyo alloh klo waktu dah tepat kita akan menyandang gelar istri :)
Sibuk..sibuk..memperbaiki diri :)


time_clock

Fulan  merasa gerah. Sejak beberapa buah hati mereka lahir, ia merasa istrinya terlalu sibuk mengurus anak-anak, dan kurang memerhatikan dirinya. Sementara sang istri tidak menyadari apa yang dirasakan suaminya. Ia pun heran, mengapa suaminya kini jadi terkesan dingin dan kurang bergairah.
Seorang wanita yang sudah menikah dan punya anak, maka statusnya pun menjadi istri sekaligus ibu bagi anak-anaknya. Selain mengurus anak, ia pun harus tetap memperhatikan, mengurus dan meladeni segala kebutuhan sang suami. Wanita yang baik akan selalu berusaha menyeimbangkan perhatiannya terhadap seluruh anggota keluarga.

Yang jadi masalah, seringkali kesibukan mengurus anak-anak atau rumah tangga, sangat menyita banyak waktu. Terutama saat anak-anak masih kecil dan tidak memiliki pembantu rumah tangga. Tanpa disadari, terkadang ada beberapa hal yang tampaknya sepele padahal penting, jadi terabaikan. Misalnya ketika mendengar si kecil menangis, istri pun sibuk mengurus si kecil yang ternyata BAB, sehingga tidak jadi membuatkan kopi panas untuk suami, serta menyeterika pakaian kerja suami.
Jika begini keadaannya, memang sangat dituntut pengertian sang suami. Suami yang baik tentu mau turun tangan untuk membantu istri, atau sekadar menyiapkan kopi sendiri. Namun, untuk lebih baiknya, tetap diperlukan manajemen waktu bagi para istri dalam mengatur rumah tangganya.
Terkait dengan manajemen waktu, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para istri:

-  Memiliki perencanaan waktu rutin.

Ini membuat hidup kita lebih teratur. Susunlah agenda harian, pekanan, bulanan, dan seterusnya. Juga target yang ingin dicapai. Hal ini juga sangat membantu mengingatkan tugas-tugas yang harus dikerjakan bersama deadline-nya. Bahkan dalam pekerjaan rumah tangga hal ini sangat bermanfaat. Para ibu bisa menuliskan daftar pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan serta deadline-nya kemudian menempelkannya di tempat yang terlihat, misalnya kapan harus mencuci piring, berbelanja, menyuapi si kecil, mengajak anak-anak berjalan-jalan, mengajarkan Al Quran pada anak, dan lain-lain. Percayalah, anak-anak pun lebih menyukai keteraturan dan rutinitas dalam kegiatan mereka.

- Memiliki prioritas dalam beraktivitas.

Salah satu hal yang membantu dalam penentuan prioritas adalah `status hukum` aktivitas tersebut. Status hukum di sini maksudnya wajib, sunah, mubah, dan seterusnya. Yang wajib tentu saja harus diprioritaskan. Misalnya kita harus berusaha menyediakan waktu untuk bisa shalat tepat waktu di tengah-tengah kesibukan kita. Hal lainnya yang juga menjadi pertimbangan dalam menentukan prioritas adalah urutan ketaatan. Urutan ketaatan yang dimaksud adalah :
1. Taat kepada Allah dan Rasul
2.Taat kepada suami
3. Taat kepada orang tua.

- Memiliki kebiasaan yang baik

Di antaranya:
- Memanfaatkan kesempatan yang diberikan Allah, yaitu 5 hal : sehat sebelum sakit, lapang sebelum sempit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, hidup sebelum mati.
- Tidak menunda pekerjaan. Islam mengajarkan kepada kita bersungguh sungguh dalam suatu pekerjaan, kemudian segera beralih kepada pekerjaan yang lain bila pekerjaan yang pertama selesai. “Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” (al-Insyirah: 7)
- Tidak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting , artinya tidak lalai terhadap waktu.
- Memiliki waktu khusus untuk menimba ilmu dan mendidik diri
Usahakan minimal tetap memiliki waktu untuk mengikuti kajian atau menghadiri majelis ilmu. Jika tidak bisa, paling tidak sempatkan mendengarkan kaset kajian di rumah atau membaca buku dan majalah yang bisa menambah pengetahuan agama.

- Memiliki waktu khusus yang menjadi `sumber energi`

Terkadang kita merasa jenuh dengan berbagai rutinitas yang kita jalani. Karenanya dibutuhkan aktivitas yang dapat mengembalikan energi kita, bahkan menambah energi yang kita miliki. Sumber energi utama bagi muslimah adalah shalat, dzikir, dan doa. Sempatkan membaca Al Quran setiap hari, juga berusaha shalat malam. Ini akan menjadi energi besar dalam menghadapi berbagai tantangan. Selain itu, usahakan tidur yang cukup, bersantai dan bermain bersama anak, rekreasi, serta melakukan hobi yang kita sukai.

- Memanfaatkan teknologi

Bagi yang mampu, tak ada salahnya memanfaatkan teknologi untuk membantu pekerjaan rumah tangga, agar lebih praktis. Misalnya untuk menanak nasi gunakan magic com.

- Bekerja sama dengan orang lain

Cobalah  mendelegasikan tugas, membagi tanggung jawab kepada setiap anggota keluarga untuk menyelesaikan tugas rumah tangga. Ini  akan sangat membantu, apalagi bagi ibu yang juga memiliki aktivitas di luar rumah. Ingat, tidak semua pekerjaan rumah tangga harus dilakukan oleh istri. Rasulullah juga menjahit sepatunya sendiri.
Anak-anak yang sudah besar biasanya sudah bisa diandalkan untuk menyelesaikan beberapa tugas tertentu. Jangan menolak pula jika suami atau kerabat menawarkan bantuan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga atau menjaga si kecil. Anda pun bisa mengerjakan aktivitas bermanfaat lain, atau mencicil pekerjaan yang lain.

-  Menikmati peran dan bersyukur.

Hendaknya kita menyadari,  setiap peran yang kita miliki adalah sebuah anugerah dari Allah yang tidak diberikan pada semua orang. Menjalani peran-peran dengan penuh rasa syukur akan membantu kita menemukan kebahagiaan. Nikmati waktu tidur, nikmati waktu memasak, nikmati waktu belajar, nikmati waktu bekerja, nikmati waktu shalat, semuanya akan menambah keindahan hidup kita.

-  Memohon keberkahan.

Allah-lah Yang Maha Pemilik Waktu, minta keberkahan waktu dan apa yang kita lakukan sepanjang masa hidup, sepanjang hari kita. Ikhlaskan segala aktivitas kita, agar selalu bernilai ibadah.

- Sambil Menyelam Minum Air

Pekerjaan rumah memang bisa dibilang tiada habisnya. Tapi, tidak usah ngoyo dalam mengerjakannya. Beristirahatlah jika merasa lelah. Lakukan sedikit-sedikit, tetapi rutin. Jika memungkinkan, cobalah melakukan dua atau beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Misalnya bagi yang memiliki mesin cuci, sementara mesin cuci berputar, Anda bisa mencuci peralatan makan. Demikian pula saat kita di kamar mandi, bisa sekalian menyikat kloset dan lantai kamar mandi. Sambil memasak atau membereskan rumah pun, lidah kita bisa berdzikir.

- Jangan Lupakan Diri Sendiri dan Suami

Sesibuk apapun dalam mengurus rumah tangga, hendaknya seorang istri tetap memperhatikan penampilannya di rumah atau di depan suaminya. Perhatikan kebersihan badan dan pakaian, dan usahakan selalu berpenampilan menarik dan ceria di hadapan suami. Sesibuk apapun merawat anak, jangan lupa bila status Anda juga seorang istri. Selain anak, ada seorang laki-laki yang juga sangat mendambakan perhatian dan kasih sayang Anda.  Berdoalah kepada Allah, agar Anda bisa menjadi istri sekaligus ibu yang baik, yang diidamkan oleh setiap keluarga. Amiin. (***)
Rubrik Lentera, Majalah Sakinah Vol. 10 No. 12

Sebuah Rasa



Sikapilah sebuah rasa dengan lebih sederhana
Seperti mentari  yang memberi kita energi baru
Memberi semangat tanpa meminta kembali
Seperti ibu yang tak pernah meminta banyak hal
Terpenting anaknya bisa tumbuh dewasa mejadi seorang sholeh dan sholehah

Wahai dzat yang memberi aku secuil rasa
Aku tahu rasa ini memang istimewa, tapi aku tidak mau terlena
Lindungi hati hamba agar tidak menyeleweng dari hal yang seharusnya
Hanya kepadaNya lah rasa cinta dan sayang yang sesungguhnya
 

Selasa, 23 April 2013

Awal Mula Berdagang



Mulae mei 2010 aku berada disini, kalo mau dihitung sih hampeeer tiga tahun, nanti pada bulan mei 2013. Artinya awal bulan depan tepat 3 tahun. Entah kenapa aku mulae mengalami syndrome kebosanan yang amat sangat....huffff*

Mulae 5 bln ni aku mulae mengisi hariku dengan kesibukan yang lain. Dan jadilah sekarang aku menjadi dualisme yang berbeda, antara karyawan dan dagang..yah…resmi setelah 1 tahun olshop ku ngangur, awalnya buat toko olshop iseng ajah, lagi ngetren sih akhir 2011 lalu, tak mau olshop itu makin nganggur aku mulae browsing bisnis ato dagang lewat online shop. 

Akhirnya ketemu sama temen SMA ku yang dah setahun jualan batik lewat online shop. Akhirnya aku diajari dari awal satu persatu cara nya *baik juga dia yg dlunya agak galak “upsss..terlalu jujur :D…awalanya aku jualin dagangan dia, lama kelamaan kog rada sepi ya jualan batiknya…tapi dari dulu aku pengen banget punya usaha yang ada hubungannya sama perempuan, bukan bermaksud untuk membeda-bedakan atopun mempermasalahkan gender, karena memang dari dulu aku pengen yang seperti itu, usaha yang tidak jauh dari lingkungan dan hal2 yang tidak jauh dari diriku. 

Aku ketemu sama temen yang jualan olshop juga, note "aku dlu pernah ikut komunitas/organisasi yang berhubungan dengan bisnis d daerah solo, bisnis islami cos anggota muslim/muslimah di solo. Dsana aku ktemu dengan mba ayu "sebut ajah namanya ayu" :D..maaf ya mba ga bermaksud ganti namanya cm biar ga ketahuan ajah...beliau juga jualan lewat online shop tapi juga punya toko nyata d daerah solo, jilbab dan mukena..seperti dapet angin segar, aku bersedia membantu promosiin brg2nya lewat online shop ku yg dah nganggur setahun...hehehe..lumayan asyik juga, barang ready di toko, klo ada yg mau aku ambilin dan packing di toko, tinggal kirim...wzzzz

Capek iya, tapi seneng iya...dan akhirnya dapet beberapa suplier yang punya toko beneran tentunya. Aku gak mau klo jualan online tapi sebelum dkrim aku ga tau brgnya, jdi aku harus tau dlu barangnya....yah dinikmati ajah.....aku tau kalo ini cara alloh menyayangiku ^_^
memberiku banyak pelajaran terindah yang kadang belum bisa aku mengerti :)

Senin, 22 April 2013

Memilih itu Boleh



Terkadang dalam hidup itu harus memilih, memilih dalam hal apapun. Sebaik-baik pilihan adalah pilihan dari hati nurani yang dtunjukkan olehNya, sesuai dengan syariat yang benar. Dalam setiap langkah kaki kita ada saja pilihan yang harus kita pilih dan tentukan sebagai jalan yang akan kita tempuh. Mau makan kita juga bisa memilih makanan apa yang akan kita masukkan dalam tubuh kita, tentunya yang termasuk dalam kategori halal. Ketika kita mau memasuki sekolah mana yang akan membawa kita ke masa depan, kita harus memilih sekolah dimana kita mau belajar dan menuntut ilmu. Apalagi dalam hal memilih pasangan, bukannya menjadi seorang pemilih yang detail, harus begini dan begitu dengan seabrek kriteria. Cukup dia yang baik, sholeh dan bisa jadi imam dalam keluarga kita kelak. Mungkin secara simple nya seorang lelaki yang tidak merokok dan minimal 2 kali melaksanakan sholat berjamaah di masjid sudah cukup.*mengutip dari status salah satu sahabat ku :D

Pada saat ini, di masyarakat kita memilih itu jadi tanggung jawab kaum adam, sedangkan kaum hawa hanya pasrah menerima siapapun lelaki yang akan datang ke rumahnya. Tapi pernyataan seperti itu tak selamanya benar, karena dalam hidup berumah tangga itu akan di arungi oleh dua orang dengan kepribadian yang berbeda. Saling mencocokkan dan melengkapi itu kuncinya. Karena lelaki dan perempuan itu sampai kapan pun akan tetap berbeda, dalam hal apapun terutama dalam hal pemikiran dan kepribadian. Jadi perempuan pun boleh memilih selama dalam kategori yang wajar dan tidak berlebihan, memilih yang dirasa nyaman dan mantap sesuai hati nuraninya.

Pada saat yang lain sudah menemukan pilihannya. Aku masih mematung dan menunggu lelaki baik itu akan datang di hapadanku untuk menyatakan keseriusan nya, akan menemui kedua orang tuaku untuk menyatakan kesanggupannya menjagaku dan membimbingku dengan ikhlas. Aku selalu yakin itu, yakin kan tiba saatnya dia yang menjadi pemilik tulang rusukku datang menghampiriku untuk bersama meraih RidhoNya. Bukan kah ikatan suci pernikahan itu adalah perjanjian yang kuat, sehingga disebut mistaqon gholiza. Jangan menganggap enteng sebuah pernikahan, tapi juga jangan dipersulit. Berusaha dan tak henti-hentinya bedoa, memohon yang terbik menurutNya ^_^

Jumat, 12 April 2013

Ketika Gelisah, Hanya pada Alloh Tempat Kita Bergantung


Ya Rabb,,,kepadaMu kami sebagai hambaMu mengirimkan "surat" isi hati hamba, bukan untuk mengeluh atopun mengadu, hamba hanya ingin berbagi. Berbagi hal yang selama ini hamba simpan sendiri, hamba hanya ingin mencurahkan isi hati hamba hanya kepadaMu,. Selama ini hamba merasa banyak dosa, banyak kesalahan yang hamba perbuat, Engkau lah yang Maha Mengampuni dosa hambanya.
Mengeluh, banyak keluhan yang mungkin tanpa sengaja kami ungkapkan malah terkadang tiada henti kita suarakan, kami  sebagai hamba terkadang lalai akan nikmat Mu yang telah Engkau curahkan. Hanya karena masalah kecil yang terkadang kita besar-besarkan sendiri, kita lupa akan nikmatMu yang tak ternilai dengan nominal apapun. Yah..begini lah kami, hambaMu yang sering kali lalai dan sibuk memikirkan diri sendiri.

Semakin banyak yang kami alami kami semakin sadar dan mengerti, semua yang kami alami telah sesuai dengan kehendakMu, sesuai dengan takdir yang telah Engkau gariskan kepada setiap hambaMu ya Rabb. Kadang ada yang menyesakkan dada, tapi semakin mengerti ada hikmah di setiap musibah, muncul pelangi ketika hujan berhenti. Ketika semua telah kita pasrahkan hanya kepadaNya, hati kita makin tenang, gundah berkurang dan lebih menikmati apa yang kita miliki saat ini, menikmati setiap detik yang terjadi dalam hidup kita.


Ada beberapa tips yang kadang saya lakukan ketika kegelisahan melanda :
1. Memperbanyak sholat sunnah
Dalam sholat dan sujud kita kepadaNya, perasaan lega, tenang dan pasrah berkumpul jadi satu. Sejenak mengalihkan perasaan gudah, dalam sujud kita panjatkan doa dan curahan hati kita hanya pada alloh saja. semakin sering kita melakukan sholat sunah, semakin merasa bukan lagi sholat yang bisa kita lakukan semau kita, tapi merasa menjadi butuh untuk melakukannya. Kalu tidak dilaksanakan merasa ada yg kurang (*kecuali kalo ada tamu yg datang bagi wanita). Dalam sholat kita bisa mencurahkan semua yang berkecamuk di dalam dada, melepaskan semua beban, bukan untuk menyerah dengan keadaan, tapi untuk meminta perlindungan dan petunjuk hanya kepadaNya


2. Memperbanya Sedekah
Sebagian dari rezeki yang kita dapatkan, ada hak orang lain. Terkadang kita lalai untuk berbagi, padahal ada nikmat tersendiri disaat kita bisa memberi ke orang lain, kebahagiaan nya ga bisa di ukur dengan apapun. Melihat senyum, pancaran mata si penerima dan lantunan doa yang tiada henti buat kita, padahal mungkin nominal yang kita beri tak seberapa. Yang begitulah nikmatnya saling berbagi, selain bs mengurangi gelisah di hati..lhoh kog bs? ya bisa, dengan kita memberi kita jdi sadar kalo kita bukanlah orang yang paling menderita sedunia (*lebayy :D) tapi ada yang ada teman beerbagi duka yg mgkn dia lbh berduka ketimbang kita, walu tidak ada ungkapan kata2 saling menderita, tapi pancaran mata kita saling berkata " sabar ya saudaraku kamu tidak sendiri, selalu ada alloh bersama kita :)

3. Melakukan hal yang kita senangi
Hal yang membuat hati kita nyaman, senang dan ga ada paksaaan apapun yang kita lakukan. Bagi yang suka sama taneman yah..ngurus taneman nya, bagi yang suka liat barang2 lucu ya liat lah ke mall...bukan berarti kita suka ngemall gak, cm terkadang kita butuh penyegaran jiwa dan pikiran dengan hal yang membuat kita nyaman. Kalo saya lagi ga enak perasaan gitu seringnya maen ke toko buku, bisa berjam-jam di toko tersebut, gak baca yang rumit2 apalagi tebel2 bukunya yang susah di mengerti tapi yang buku tentang motivasi, buku tentang taneman, masakan atopun fashion, pokoknya yang yang bisa buat saya bugar kembali. Terkadang pergi ke tempat yang sejuk, menikmati alam dan sendiri. sendiri? yah sendiri klo lagi galau *cieee...kata ank muda sekarang sih gitu ;). Saya kadang menyukai kesendirian disaat ada masalah yang melanda, bukannya gak mau berbagi dengan sahabat, karena saya lebih nyaman hanya bercerita kepada alloh saja. Tapi kalo lagi gak pengen kemana2 biasanya saya berselancar di dunia maya, browsing lewat internet, banyak hal yang menginspirasi.

Karena ini hidup kita, jadi kita yang tentukan langkahnya, yakinlah alloh selalu bersama dengan hambaNya.....